Minggu, 05 Maret 2017

Makalah Struktur Anatomi Bunga, Buah dan Biji


MAKALAH
“STRUKTUR ANATOMI bunga, buah dan biji ”
UNTUK MEMENUHI TUGAS  MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN
OLEH :
                                      1.MARGARETHA DATU BUA (15 507 160)
                                     
KELAS       :III.D
Dosen mata kuliah:   J. O.RATURANDANG  M.Pd
                                Dr. ZUSJE WAROUW  M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami naikkan ke hadirat Tuhan yang Mahakuasa karena atas berkat dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini sebagaimana adanya. Sebagaimana judul dari makalah ini yakni  bunga, buah dan biji maka makalah ini berisikan  penjelasan mengenai pemahaman tentang bunga, buah dan biji pada tumbuhan yang meliputi struktur dan fungsi bunga, buah dan biji pada tumbuhan.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami para pembaca dengan harapan dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih memahami tentang struktur dan fungsi bunga, buah dan biji pada tumbuhan.
Kami juga menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini, mungkin terdapat kesalahan bahkan tidak ada kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
                                                      
                                                                                                      Tondano, 25 November 2016

                                                                                                                  Kelompok 3







DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C.     Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A.    BUNGA ................................................................................................................... 3
1.      Pengertian Bunga................................................................................................. 3
2.      Struktur Anatomi Bunga..................................................................................... 4
3.      Fungsi Bunga....................................................................................................... 6
B.     BUAH....................................................................................................................... 7
1.      Pengertian Buah................................................................................................... 7
2.      Struktur Anatomi Buah....................................................................................... 8
3.      Fungsi Buah......................................................................................................... 9
C.     BIJI............................................................................................................................ 10
1.      Pengertian Biji..................................................................................................... 10
2.      Struktur Anatomi Biji.......................................................................................... 10
3.      Fungsi Biji............................................................................................................ 13
4.      Perbedaan Biji Monokotil dan Dikotil................................................................. 14
5.      Perkecambaan Biji............................................................................................... 14
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 16
A.    Kesimpulan ............................................................................................................... 16
B.     Kritik dan saran......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 17

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Salah satu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang kita pelajari bersifat dinamis. Misalnya, dalam biologi kita mengenal anatomi tumbuhan yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji masalah-masalah tentang tumbuhan berkenaan dengan bagian-bagian dalam yang tidak tampak kasat mata pada tumbuhan. Ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga dari berbagai ilmu tumbuhan sekarang telah berdiri sendiri anatomi tumbuhan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai anatomi tumbuhan dalam arti sempit, dimana dalam makalah ini hanya membahas mengenai anatomi bunga, buah dan biji.
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat penyerbukan generative. Pada umumnya bunga majemuk memilki empat organ utama yaitu kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style) dan bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan ke dalam bunga lengkap yakni bungan yang memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik) dan bunga yang tidak lengkap yakni bunga yang tidak memiliki salah satu dari organ yang dimiliki bunga lengkap. Berdasarkan alat generatifnya, bunga dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bunga sempurna merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik. Bunga  tidak sempurna merupakan bunga yang memiliki hanya satu dari organ generatif tersebut.
Buah berasal dari bakal buah, akan tetapi  buah yang kita makan tidak selalu berasal bakal buah. Bagian-bagian yang dimakan merupakan jaringan-jaringan yang berasal dari berisi cadangan makanan berupa karbohidrat atau gula. Bagian ini bisa berasal dari berbagai macam bagian bunga. Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan utama karena biji mengandung calon baru (lembaga).

B.     RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dikaji dalam makalah ini yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan bunga?
2.      Bagaimana struktur anatomi dari bunga?
3.      Apa fungsi dari bunga?
4.      Apa yang dimaksud dengan buah?
5.      Bagaimana struktur anatomi dari buah?
6.      Apa fungsi dari buah?
7.      Apa yang dimaksud dengan biji?
8.      Bagaimana struktur anatomi dari biji?
9.      Apa fungsi dari biji?
10.  Apa perbedaan biji monokotil dan biji dikotil?
11.  Bagaimana perkecambahan pada biji?
C.    TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu?
1.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan bunga.
2.      Menjelaskan bagaimana struktur anatomi dari bunga.
3.      Menjelaskan fungsi dari bunga.
4.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan buah.
5.      Menjelaskan struktur dari buah.
6.      Menjelasakan fungsi bunga.
7.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan biji.
8.      Menjelaskan bagaimana struktur anatomi dari biji dan fungsi biji.
9.      Menjelaskan perbedaan antara biji monokotil dan biji dikotil.
10.  Menjelaskan tipe perkecambahan pada biji.
11.  Untuk memenuhi penugasan makalah MK ANATOMI TUMBUHAN.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    BUNGA
1.      Pengertian Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan dan berfungsi untuk menhasilkan biji-biji melalui pembiakan. Pada bunga terdapat organ reproduksi (benangsari dan putik). Bunga yang lengkap memiliki alat kelamin jantan dan betina. Organ-organ yang dimiliki terdiri dari kelopak, mahkota, benangsari dan putik.
Pada tumbuhan, bunga hanya muncul pada fase-fase tertentu, yaitu pada fase di mana tumbuhan akan memulai perkembangbiakan (fase reproduksi). Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan. Dengan demikian, organ bunga dan buah disebut pula sebagai organ tambahan. Bunga sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari bakal buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami pembuahan.
2.      Struktur Anatomi Bunga
Morfologi bunga pada tumbuhan tinggi terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari. Berdasarkan ada tidaknya salah satu bagian pembentuk bunga tersebut, bunga dibagi menjadi lima, yaitu bunga lengkap, bunga sempurna, bunga jantan, bunga betina, dan bunga telanjang. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki semua kelengkapan bunga, yaitu kelopak (calix), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik.
Bunga sempurna adalah bunga yang selalu memiliki benang sari dan putik, tetapi kadang-kadang terdapat calix dan mahkota. Bunga jantan, memiliki ketiga bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Namun, bunga tipe ini tidak memiliki putik. Sementara itu, bunga betina merupakan kebalikan dari tipe bunga jantan. Pada tipe bunga betina tidak terdapat benang sari, tetapi memiliki ketiga bagian lainnya.Bunga telanjang adalah bunga yang hanya memiliki benang sari dan putik, tetapi tidak memiliki calix dan corolla.

Struktur  bunga sempurna
Sumber:http://www.biologi pictures. Com/struktur-bunga-lengkap/
1)      Kelopak Bunga (Calix). Bagian terluar dari bunga adalah kelopak. Fungsi kelopak, yaitu untuk melindungi bunga pada waktu bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga. Kelopak umumnya berwarna hijau seperti daun, tetapi ada pula kelopak yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti mahkota bunga. Kelopak yang berwarna ini sering kita temukan pada bunga bougenvil. Setiap helaian kelopak bunga disebut sepal. Di samping kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan (epicalyx).
2)      Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla). Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di sebelah dalam kelopak. Umumnya mahkota ini ukurannya lebih besar daripada kelopak dan berwarna indah serta menarik, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum atau sedap. Warna yang indah dan baunya yang harum inilah yang merupakan daya tarik bagi serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar untuk mendatangi bunga. Fungsi lain tajuk bunga adalah melindungi alat-alat kelamin pada bunga sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut petala. Bunga sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pada bunga juga ditemukan pembuluh-pembuluh angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga.
3)      Benang Sari atau Stamen (Alat Kelamin Jantan). Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan bagian-bagian bunga yang diuraikan terdahulu, benang sari pun merupakan hasil dari metamorfosis daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan. Bukti bahwa benang sari merupakan hasil metamorfosis daun, terlihat sangat nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu, contohnya pada bunga tasbih (Canna indica). Pada bunga tasbih, tajuk bunganya tidak menarik, tetapi yang berwarna indah dan menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga.  Benang sari dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan penghubung ruang sari (conektivum). Tangkai sari, yaitu bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat, sedangkan kepala sari, yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari (theca) dan masing-masing ruang sari terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum). Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari(polen), yaitu sel-sel kelamin jantan (gamet jantan) yang berguna untuk penyerbukan. Adakalanya pada beberapa bunga, serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian itu dinamakan benang sari yang mandul. Penghubung ruang sari (conektivum) adalah bagian dari lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri penghubung ini.
4)      Putik atau Pistilum (Alat Kelamin Betina). Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Putik pun tersusun atas daun-daun yang telah mengalami metamorfosis. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (karpelum). Secara keseluruhan daun-daun buah penyusun putik dinamakan gynaecium. Putik juga merupakan hasil dari metamorfosis daun, namun sangat sukar untuk dibuktikan tetapi pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas rumphii) hal itu masih tampak jelas. Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur. Setelah dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari, akhirnya akan berkembang menjadi kandung lembaga yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen). Sementara bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya (ovarium), akan berbuah menjadi buah (fructus). Putik terdiri dari tiga bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan kepala putik (stigma). Bakal buah (ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya kelihatan membesar dan terletak pada dasar bunga. Sedangkan tangkai kepala putik (stilus) merupakan bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk benang, fungsinya untuk tempat melekatnya kepala putik. Kepala putik (stigma) ialah bagian dari putik yang paling atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik.
3.      Fungsi Bunga
Fungsi bunga ialah untuk menjadi pengantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Proses ini diistilahkan sebagai pendebungaan. Bunga-bunga biasanya mempunyai kelenjar yang digelarkan nektarin pada berbagai-bagai bahagiannya untuk menarik hewan-hewan. Bunga-bunga juga menarik pendebunga-pendebunga melalui bau. Banyak bau adalah harum bagi kita, tetapi bukan kesemuanya. Sebilangan tumbuhan, seperti Rafflesia, titan arum, dan pawpaw Amerika Utara (Asimina triloba) didebungakan oleh lalat dan oleh itu, menghasilkan bau daging basi. Bagaimanapun, pendebunga-pendebunga tertarik kepada tumbuhan, mungkin disebabkan hendak mencari madu bunga untuk makan. Penyusunan stamen memastikan bahawa butir-butir debunga dipindahkan kepada tubuh-tubuh pendebunga. Bunga-bunga untuk spesies yang lain diperdebungakan oleh angin (umpamanya rumput-rumput), oleh sebab bunga-bunga ini tidak perlu menarik pendebunga, bunganya tidak begitu menonjol. Bunga-bunga yang didebungakan oleh angin dirujuk sebagai bunga beranemofi.
http://www.pustakapedia.net/2016/05/macam-macam-struktur-anatomi-bagian-bunga-dan-fungsi-bunga-pada-tumbuhan-lengkap
B.     BUAH
1.      Pengertian Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel, mesokarpium terdiri dari beberapa lapis sel, sedang endokarpium dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri dari sel batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium. Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
a.       buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
b.      buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak.
c.       buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas, bunga matahari  (Fahn.1997).
2.      Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
 
Gambar struktur anatomi buah
http://www.biologipictures.com/struktur-anatomi-buah/
a.        Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
b.      Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
c.       Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan). (Hidayat:1995)
3.      Fungsi Buah
Beberapa fungsi buah, diantaranya:
Ø  Sebagai cadangan makanan
Ø  Sebagai alat perkembangbiakan
Ø  Dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan (dijual)
Ø  Sebagai pelindung biji
http://www.scrib.com/mobile/doc/31108313/anatomi-buah.html





C.    BIJI
1.      PENGERTIAN  dan  FUNGSI BIJI
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang terletak di dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga.
Ø  Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.
Ø  Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini juga berfungsi untuk menimbun makanan.
Ø   Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan ruas batang di bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga disebut plumula (puncak lembaga).
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada Gymnospermae tidak. Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan manusia.
2.      Struktur Anatomi Biji
*      Bagian Sebelah  Dalam Biji
Pada bagian biji sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo). Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.Bagian ini terdapat di dalam kulit biji.Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari putih lembaga.Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma.Perisperma merupakan putih lembaga luar.Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.
a.       Selaput biji (arillus)
Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada yang berdaging, misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan.Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat: 1995).
b.       Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan memiliki struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon (calon daun). ( Suradinata: 1998)

c.       Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. (Suradinata: 1998)
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu:
v  Kotiledon, misal pada kacang-kacangan, semangka, labu.

v  Endosperm, misal pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan cerealia lainnya. Pada kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan dapat dimakan adalah merupakan endospermnya.
*      Bagian Biji  Sebelah Luar
a.      Lapisan kulit dalam (tegmen)
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut:
1)      Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2)      Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3)      Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
b.      Lapisan kulit luar (testa).
Pelindung biji terdiri atas kulit biji, sisa-sisa nucleus, endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga (embrio) dari kekeringan dan kerusakan mekanis. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarma kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
c.       Sayap (ala) dan Rambut (coma)
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.Misalnya pada biji kelor. Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas.

 
Gambar struktur anatomi biji
3.      Fungsi Biji
Beberapa fungsi biji yaitu:
Ø  Sebagai hasil pembuahan / penyerbukan bunga
Ø   Sebagai alat perkembangbiakan
Ø  Dapat dimanfaatkan manusia
4.      Perbedaan Biji Monokotil Dan Dikotil
*      Biji Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari endosperma.
*      Biji Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari kotiledon.
Tabel perbedaan biji monokotil dan biji dikotil
NO
Monokotil
Dikotil
1.
Berkeping satu
Berkeping dua
2.
Terdapat endosperma
Tidak  terdapat endosperma
3.
Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon

5.      Kecambah Biji
Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar. Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam,yaitu:
1)      Perkecambahan diatas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat keatas, muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiates), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah sudahterbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2)      Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum) (Yatim: 2007).

Tipe kecambah pada biji



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan (benangsari) dan alat kelamin betina (putik). Fungsi bunga ialah untuk menjadi pengantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang terletak di dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga. Secara anatomi biji terbagi menjadi dua lapisan yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Biji monokotil dan biji dikotil ternyata memiliki perbedaan. Perkecambahan pada biji dibagi menjadi dua tipe yakni perkecambahan hypogeal dan perkecambahan epigeal.
B.     SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami sudah berusaha dengan sebaik mungkin untuk menyusun materi ini dengan sesederhana mungkin agar pembaca dapat memahami materi tentang struktur anatomi bunga, buah dan biji pada tumbuhan. Oleh karena itu kami berharap agar pembaca dapat memberi apresiasi bagi penyusunan makalah kami.


DAFTAR PUSTAKA
*      http://www.biologi pictures. Com/struktur-bunga-lengkap/ (diakses 24 November 2016)
*      http://www.biologipictures.com/struktur-anatomi-buah/ / (diakses 24 November 2016)
*      http://www.scrib.com/mobile/doc/31108313/anatomi-buah.html /   (diakses 24 November 2016)
(diakses 24 November 2016)
*      Yatim. 2007. Dalam http://www.pusatbiologi.com/2013/03/perbedaan-biji-monokotil-dan-biji-dikotil.html/ (diakses 24 November 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar