MAKALAH
“STRUKTUR ANATOMI bunga, buah dan biji ”
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ANATOMI TUMBUHAN
OLEH :
1.MARGARETHA
DATU BUA (15 507 160)
KELAS :III.D
Dosen mata kuliah: J.
O.RATURANDANG M.Pd
Dr. ZUSJE
WAROUW M.Pd
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami naikkan ke hadirat Tuhan yang Mahakuasa karena atas berkat dan
penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini sebagaimana adanya.
Sebagaimana judul dari makalah ini yakni
bunga, buah dan biji maka makalah ini berisikan penjelasan mengenai pemahaman tentang bunga,
buah dan biji pada tumbuhan yang meliputi struktur dan fungsi bunga, buah dan
biji pada tumbuhan.
Makalah
ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami
para pembaca dengan harapan dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat
lebih memahami tentang struktur dan fungsi bunga, buah dan biji pada tumbuhan.
Kami
juga menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini, mungkin terdapat kesalahan
bahkan tidak ada kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tondano,
25 November 2016
Kelompok
3
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C.
Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A.
BUNGA ................................................................................................................... 3
1.
Pengertian Bunga................................................................................................. 3
2.
Struktur Anatomi Bunga..................................................................................... 4
3.
Fungsi Bunga....................................................................................................... 6
B.
BUAH....................................................................................................................... 7
1.
Pengertian Buah................................................................................................... 7
2.
Struktur Anatomi Buah....................................................................................... 8
3.
Fungsi Buah......................................................................................................... 9
C.
BIJI............................................................................................................................ 10
1.
Pengertian Biji..................................................................................................... 10
2.
Struktur Anatomi Biji.......................................................................................... 10
3.
Fungsi Biji............................................................................................................ 13
4.
Perbedaan Biji Monokotil dan Dikotil................................................................. 14
5.
Perkecambaan Biji............................................................................................... 14
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 16
A.
Kesimpulan ............................................................................................................... 16
B.
Kritik dan saran......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Salah satu hal
yang perlu kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan yang kita pelajari bersifat
dinamis. Misalnya, dalam biologi kita mengenal anatomi tumbuhan yang merupakan
salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji masalah-masalah tentang tumbuhan
berkenaan dengan bagian-bagian dalam yang tidak tampak kasat mata pada
tumbuhan. Ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat sehingga dari berbagai ilmu tumbuhan sekarang telah berdiri sendiri
anatomi tumbuhan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai anatomi tumbuhan
dalam arti sempit, dimana dalam makalah ini hanya membahas mengenai anatomi
bunga, buah dan biji.
Bunga adalah
bagian tanaman yang mengandung struktur alat penyerbukan generative. Pada
umumnya bunga majemuk memilki empat organ utama yaitu kelopak (sepal), mahkota
(petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari
tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style) dan bakal buah
(ovary).
Berdasarkan
kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan ke dalam bunga lengkap yakni
bungan yang memiliki keempat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan
putik) dan bunga yang tidak lengkap yakni bunga yang tidak memiliki salah satu
dari organ yang dimiliki bunga lengkap. Berdasarkan alat generatifnya, bunga
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu bunga sempurna merupakan bunga yang
memiliki benang sari dan putik. Bunga
tidak sempurna merupakan bunga yang memiliki hanya satu dari organ generatif
tersebut.
Buah berasal
dari bakal buah, akan tetapi buah yang
kita makan tidak selalu berasal bakal buah. Bagian-bagian yang dimakan merupakan
jaringan-jaringan yang berasal dari berisi cadangan makanan berupa karbohidrat
atau gula. Bagian ini bisa berasal dari berbagai macam bagian bunga. Setelah
terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
biji. Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji ini merupakan alat
perkembangbiakan utama karena biji mengandung calon baru (lembaga).
B.
RUMUSAN
MASALAH
Masalah yang akan
dikaji dalam makalah ini yaitu:
1. Apa
yang dimaksud dengan bunga?
2. Bagaimana
struktur anatomi dari bunga?
3. Apa
fungsi dari bunga?
4. Apa
yang dimaksud dengan buah?
5. Bagaimana
struktur anatomi dari buah?
6. Apa
fungsi dari buah?
7. Apa
yang dimaksud dengan biji?
8. Bagaimana
struktur anatomi dari biji?
9. Apa
fungsi dari biji?
10. Apa
perbedaan biji monokotil dan biji dikotil?
11. Bagaimana
perkecambahan pada biji?
C.
TUJUAN
Adapun tujuan yang
hendak dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu?
1. Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan bunga.
2. Menjelaskan
bagaimana struktur anatomi dari bunga.
3. Menjelaskan
fungsi dari bunga.
4. Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan buah.
5. Menjelaskan
struktur dari buah.
6. Menjelasakan
fungsi bunga.
7. Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan biji.
8. Menjelaskan
bagaimana struktur anatomi dari biji dan fungsi biji.
9. Menjelaskan
perbedaan antara biji monokotil dan biji dikotil.
10. Menjelaskan
tipe perkecambahan pada biji.
11. Untuk
memenuhi penugasan makalah MK ANATOMI TUMBUHAN.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
BUNGA
1.
Pengertian
Bunga
Bunga merupakan
alat perkembangbiakan pada tumbuhan angiospermae. Bunga dibentuk oleh meristem
ujung khusus yang berkembang dari pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh
faktor-faktor internal dan eksternal. Bunga mengandung organ-organ tumbuhan dan
berfungsi untuk menhasilkan biji-biji melalui pembiakan. Pada bunga terdapat
organ reproduksi (benangsari dan putik). Bunga yang lengkap memiliki alat
kelamin jantan dan betina. Organ-organ yang dimiliki terdiri dari kelopak,
mahkota, benangsari dan putik.
Pada
tumbuhan, bunga hanya muncul pada fase-fase tertentu, yaitu pada fase di mana
tumbuhan akan memulai perkembangbiakan (fase reproduksi). Buah merupakan organ
tumbuhan yang terbentuk setelah bunga mengalami proses penyerbukan. Dengan
demikian, organ bunga dan buah disebut pula sebagai organ tambahan. Bunga
sebenarnya merupakan hasil dari modifikasi batang, sedangkan buah berasal dari
bakal buah yang terdapat pada bunga dan telah mengalami pembuahan.
2.
Struktur
Anatomi Bunga
Morfologi
bunga pada tumbuhan tinggi terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik,
dan benang sari. Berdasarkan ada tidaknya salah satu bagian pembentuk bunga
tersebut, bunga dibagi menjadi lima, yaitu bunga lengkap, bunga sempurna, bunga
jantan, bunga betina, dan bunga telanjang. Bunga lengkap adalah bunga yang
memiliki semua kelengkapan bunga, yaitu kelopak (calix), mahkota (corolla),
benang sari (stamen), dan putik.
Bunga
sempurna adalah bunga yang selalu memiliki benang sari dan putik, tetapi
kadang-kadang terdapat calix dan mahkota. Bunga jantan, memiliki ketiga bagian
bunga, yaitu kelopak, mahkota, dan benang sari. Namun, bunga tipe ini tidak
memiliki putik. Sementara itu, bunga betina merupakan kebalikan dari tipe bunga
jantan. Pada tipe bunga betina tidak terdapat benang sari, tetapi memiliki
ketiga bagian lainnya.Bunga telanjang adalah bunga yang hanya memiliki benang
sari dan putik, tetapi tidak memiliki calix dan corolla.
Struktur bunga
sempurna
Sumber:http://www.biologi
pictures. Com/struktur-bunga-lengkap/
1)
Kelopak Bunga (Calix). Bagian terluar dari bunga adalah
kelopak. Fungsi kelopak, yaitu untuk melindungi bunga pada waktu bunga masih
muda yang berbentuk kuncup bunga. Kelopak umumnya berwarna hijau seperti daun,
tetapi ada pula kelopak yang berwarna selain hijau, sehingga tampak seperti
mahkota bunga. Kelopak yang berwarna ini sering kita temukan pada bunga
bougenvil. Setiap helaian kelopak bunga disebut sepal. Di samping kelopak pada
beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan (epicalyx).
2)
Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla). Tajuk bunga
atau mahkota bunga merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di sebelah dalam
kelopak. Umumnya mahkota ini ukurannya lebih besar daripada kelopak dan
berwarna indah serta menarik, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum atau
sedap. Warna yang indah dan baunya yang harum inilah yang merupakan daya tarik
bagi serangga atau binatang lain seperti burung dan kelelawar untuk mendatangi
bunga. Fungsi lain tajuk bunga adalah melindungi alat-alat kelamin pada bunga
sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut petala.
Bunga sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan
untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pada bunga juga ditemukan
pembuluh-pembuluh angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga.
3)
Benang Sari atau Stamen (Alat Kelamin Jantan). Benang
sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan
bagian-bagian bunga yang diuraikan terdahulu, benang sari pun merupakan hasil
dari metamorfosis daun, yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai
alat kelamin jantan. Bukti bahwa benang sari merupakan hasil metamorfosis daun,
terlihat sangat nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu, contohnya pada bunga
tasbih (Canna indica). Pada bunga tasbih, tajuk bunganya tidak menarik, tetapi
yang berwarna indah dan menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti
tajuk bunga. Benang sari dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu tangkai sari (filamentum), kepala sari (antera), dan
penghubung ruang sari (conektivum). Tangkai sari, yaitu bagian yang berbentuk
benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat, sedangkan
kepala sari, yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari.
Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari (theca) dan masing-masing ruang
sari terdiri atas dua ruang kecil (loculumentum). Di dalam ruang sari terdapat
serbuk sari(polen), yaitu sel-sel kelamin jantan (gamet jantan) yang berguna
untuk penyerbukan. Adakalanya pada beberapa bunga, serbuk sarinya tidak
terbentuk atau tidak mampu mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian
itu dinamakan benang sari yang mandul. Penghubung ruang sari (conektivum)
adalah bagian dari lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian
kepala sari (ruang sari). Penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri
penghubung ini.
4)
Putik atau Pistilum (Alat Kelamin Betina). Putik
merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya. Putik merupakan alat kelamin
betina pada bunga. Putik pun tersusun atas daun-daun yang telah mengalami
metamorfosis. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (karpelum). Secara
keseluruhan daun-daun buah penyusun putik dinamakan gynaecium. Putik juga
merupakan hasil dari metamorfosis daun, namun sangat sukar untuk dibuktikan
tetapi pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas
rumphii) hal itu masih tampak jelas. Putik merupakan alat kelamin betina, yang
salah satu bagiannya mengandung sel telur. Setelah dibuahi oleh inti sperma
yang berasal dari serbuk sari, akhirnya akan berkembang menjadi kandung lembaga
yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel
telur dinamakan bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen).
Sementara bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal
buahnya (ovarium), akan berbuah menjadi buah (fructus). Putik terdiri dari tiga
bagian, yaitu bakal buah (ovarium), tangkai kepala putik (stilus), dan kepala
putik (stigma). Bakal buah (ovarium) merupakan bagian putik yang pada umumnya
kelihatan membesar dan terletak pada dasar bunga. Sedangkan tangkai kepala
putik (stilus) merupakan bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah,
biasanya berbentuk benang, fungsinya untuk tempat melekatnya kepala putik.
Kepala putik (stigma) ialah bagian dari putik yang paling atas, terletak pada
ujung tangkai kepala putik.
3. Fungsi Bunga
Fungsi bunga ialah untuk menjadi pengantara bagi
penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Proses ini diistilahkan sebagai
pendebungaan. Bunga-bunga biasanya mempunyai kelenjar yang digelarkan nektarin
pada berbagai-bagai bahagiannya untuk menarik hewan-hewan.
Bunga-bunga juga menarik pendebunga-pendebunga melalui bau. Banyak bau adalah
harum bagi kita, tetapi bukan kesemuanya. Sebilangan tumbuhan, seperti
Rafflesia, titan arum, dan pawpaw Amerika Utara (Asimina triloba) didebungakan
oleh lalat dan oleh itu, menghasilkan bau daging basi. Bagaimanapun,
pendebunga-pendebunga tertarik kepada tumbuhan, mungkin disebabkan hendak
mencari madu bunga untuk makan. Penyusunan stamen memastikan bahawa butir-butir
debunga dipindahkan kepada tubuh-tubuh pendebunga. Bunga-bunga untuk spesies
yang lain diperdebungakan oleh angin (umpamanya rumput-rumput), oleh sebab
bunga-bunga ini tidak perlu menarik pendebunga, bunganya tidak begitu menonjol.
Bunga-bunga yang didebungakan oleh angin dirujuk sebagai bunga beranemofi.
http://www.pustakapedia.net/2016/05/macam-macam-struktur-anatomi-bagian-bunga-dan-fungsi-bunga-pada-tumbuhan-lengkap
B.
BUAH
1.
Pengertian Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna
dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum),
yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari
melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi
buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai
putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk
mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan
dinding bakal buah, yang disebut perikarp,
tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras
(pada buah geluk atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal),
mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi
bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung
hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan
daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan
ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium
dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan
endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium umumnya satu
lapis sel, mesokarpium terdiri dari beberapa lapis sel, sedang endokarpium
dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri
dari sel batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium. Pada
sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,
kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga,
kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut
berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari
buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Baik buah sejati
(yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan
atas tiga tipe dasar buah, yakni:
a.
buah tunggal, yakni
buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu
biji atau lebih.
b.
buah ganda, yakni
jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun
akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak.
c. buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga
majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal
buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas, bunga
matahari (Fahn.1997).
2.
Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya
buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah
yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah,
dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan.
Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu
epikarp, mesokarp, dan endokarp.
Gambar struktur
anatomi buah
http://www.biologipictures.com/struktur-anatomi-buah/
a. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan
tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
b. Mesokarp
merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging
(mangga dan pepaya).
c. Endokarp
merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras
dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan). (Hidayat:1995)
3.
Fungsi
Buah
Beberapa fungsi buah, diantaranya:
Ø Sebagai
cadangan makanan
Ø Sebagai
alat perkembangbiakan
Ø Dimanfaatkan
manusia untuk memenuhi kebutuhan (dijual)
Ø Sebagai
pelindung biji
http://www.scrib.com/mobile/doc/31108313/anatomi-buah.html
C.
BIJI
1.
PENGERTIAN
dan
FUNGSI BIJI
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal
biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga
akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan. Biji (bahasa
Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan.
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan
(fertilisasi) yang terletak di dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat
bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon
individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun
lembaga, dan batang lembaga.
Ø Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.
Ø Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama
pada tumbuhan. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum
daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini juga berfungsi untuk menimbun makanan.
Ø Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan
ruas batang di bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga
disebut plumula (puncak lembaga).
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada
Gymnospermae tidak. Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat
pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air,
kelelawar, dan manusia.
2.
Struktur
Anatomi Biji
Bagian Sebelah Dalam Biji
Pada bagian biji sebelah dalam terdapat embrio dan
bagian-bagian embrio yaitu akar embrio (radicula), batang embrio (cauliculus)
dan keping biji (cotyledo). Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau
isi biji.Bagian ini terdapat di dalam kulit biji.Lembaga atau embrio terdiri
atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih
lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi
akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar
tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi akar
primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh sistem akar
sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan
makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap
makanan dari putih lembaga.Batang lembaga terdiri atas epikotil dan
hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan
hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang lembaga dan
calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan
makanan pada biji.Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk
endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma.Perisperma merupakan putih
lembaga luar.Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.
a.
Selaput
biji (arillus)
Selaput
biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar
ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada
yang berdaging, misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada
biji rambutan.Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian
biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat: 1995).
b.
Embrio
Embrio
adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan
memiliki struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon
akar) dan kotiledon (calon daun). ( Suradinata:
1998)
c. Cadangan Makanan
Cadangan
makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit
maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan
disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.
Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan
dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak
kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan
cadangan tersimpan di dalam selnya. (Suradinata: 1998)
Perkembangan
cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan
berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari
peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti
sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang
disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur
yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu:
v Kotiledon, misal pada
kacang-kacangan, semangka, labu.
v Endosperm, misal pada jagung (Zea
mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan cerealia lainnya. Pada
kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan dapat dimakan
adalah merupakan endospermnya.
Bagian Biji Sebelah Luar
a.
Lapisan
kulit dalam (tegmen)
Biasanya
tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut:
1) Kulit luar (sarcotesta), biasanya
tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi
kuning, dan akhirnya merah.
2) Kulit tengah (sclerotesta), suatu
lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3) Kulit dalam (endotesta), biasanya
tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
b. Lapisan kulit luar (testa).
Pelindung biji terdiri atas kulit biji, sisa-sisa nucleus,
endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa)
berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses
pembentukan biji berlangsung. Kulit
biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula
mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis
kertas (misalnya pada kacang
tanah) atau
tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk
menjaga lembaga (embrio) dari kekeringan dan kerusakan mekanis. Biasanya kulit
luar biji keras dan kuat berwarma kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis
dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan,
kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
c. Sayap (ala) dan Rambut (coma)
Berbagai
jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji,
dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.Misalnya pada
biji kelor. Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau
bulu halus yang berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini
memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas.
Gambar
struktur anatomi biji
3. Fungsi Biji
Beberapa
fungsi biji yaitu:
Ø Sebagai
hasil pembuahan / penyerbukan bunga
Ø Sebagai alat perkembangbiakan
Ø Dapat
dimanfaatkan manusia
4. Perbedaan
Biji Monokotil Dan Dikotil
Biji Monokotil
Tumbuhan
berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok
besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki
satu daun lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk
pertumbuhan embrio berasal dari endosperma.
Biji
Dikotil
Tumbuhan
berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki
sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk
sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah
terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan
embrio berasal dari kotiledon.
Tabel perbedaan biji monokotil dan biji dikotil
NO
|
Monokotil
|
Dikotil
|
1.
|
Berkeping
satu
|
Berkeping
dua
|
2.
|
Terdapat
endosperma
|
Tidak terdapat endosperma
|
3.
|
Makanan untuk
pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
|
Makanan untuk
pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon
|
5. Kecambah Biji
Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan
belum lama muncul dari bji serta masih hidup dari persediaan makanan yang
terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah
diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga.
Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran
yang lebih besar. Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam,yaitu:
1) Perkecambahan
diatas tanah (epigaeis),
yaitu jika pada perkecambahan,
karena pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu
terangkat keatas, muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus
radiates), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat
digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga itu
kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah sudahterbentuk daun-daun normal
yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2) Perkecambahan
dibawah tanah (Hypogaeis),
bila daun lembaga tetap tinggal
didalam kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada
biji kacang kapri (Pisum sativum) (Yatim: 2007).
Tipe
kecambah pada biji
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan
dapat disimpulkan bahwa:
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan
angiospermae. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki alat kelamin jantan
(benangsari) dan alat kelamin betina (putik). Fungsi bunga
ialah untuk menjadi pengantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina.
Buah adalah
pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum),
yang masing-masing mengandung sel telur. Buah yang lengkap tersusun atas
biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami
pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi
tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji
(ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk
dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang terletak di dalam bakal buah.Di dalam
bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang
merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar
lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga. Secara anatomi biji terbagi menjadi
dua lapisan yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Biji monokotil dan biji
dikotil ternyata memiliki perbedaan. Perkecambahan pada biji dibagi menjadi dua
tipe yakni perkecambahan hypogeal dan perkecambahan epigeal.
B.
SARAN
Dalam penulisan
makalah ini kami sudah berusaha dengan sebaik mungkin untuk menyusun materi ini
dengan sesederhana mungkin agar pembaca dapat memahami materi tentang struktur
anatomi bunga, buah dan biji pada tumbuhan. Oleh karena itu kami berharap agar
pembaca dapat memberi apresiasi bagi penyusunan makalah kami.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat.
1995. Dalam http://www.pustakapedia.net/2016/05/macam-macam-struktur-anatomi-bagian-bunga-dan-fungsi-bunga-pada-tumbuhan-lengkap (diakses 24 November 2016)
http://www.biologi pictures.
Com/struktur-bunga-lengkap/ (diakses
24 November 2016)
(diakses 24 November 2016)
Suradinata,dkk. 1998. Dalam http://www.pustakapedia.net/2016/05/struktur-bagian-bagian-buah-dan-biji-serta-fungsi-buah-dan-biji-pada-tumbuhan.html/
(diakses 24 November 2016)
Yatim. 2007. Dalam http://www.pusatbiologi.com/2013/03/perbedaan-biji-monokotil-dan-biji-dikotil.html/
(diakses 24 November 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar