Minggu, 05 Maret 2017

Laporan Praktikum


LAPORAN PRAKTIKUM
“PENGAMATAN JENIS-JENIS SERANGGA”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Entomologi
UNIMA BARU SEKALI.jpg
DISUSUN OLEH :
MARGARETHA DATU BUA’ / III.D



UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Insekta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, dan belalang.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam.Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insekta dapat hidup diberbagai habitat , yaitu air tawar, laut, dan daratan. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrate yang dapat terbang.Insekta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.Tubuh insekta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang biak, yaitu adanya sepasang antenna, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insekta memiliki organ perasa yang disebut palpus.Insekta yang memiliki sayap pada segmen kedua dan ketiga.Bagian abdomen insekta tidak memiliki anggota tubuh.
Keanekaragaman merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur dan lainnya.Pada dasarnya semua makhluk hidup memiliki keanekaragaman.Keanekaragaman makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup.Keanekaragaman ada yang terjadi secara alami dan ada juga yang terjadi secara buatan. Keanekaragaman alami merupakan keanekaragaman yang terjadi akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan  ligkungannya . Keanekaragaman  hewan  menunjukkan  berbagai  variasi  dalam bentuk,  struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lainnya di suatu daerah. Sedangkan keanekaragaman dari  makhluk  hidup  dapat terlihat  dengan adanya persamaan ciri antar  makhluk  hidup .
Serangga juga memiliki keanekaragaman luar biasa dalam ukuran, bentuk dan perilaku.Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga di bumi ini diduga berkaitan erat dengan rangka luar (eksoskeleton) yang dimilikinya, yaitu kulitnya yang juga merangkap sebagai rangka penunjang tubuhnya, dan ukurannya yang relatif kecil serta kemampuan terbang sebagian besar jenis serangga.Ukuran badannya yang relatif kecil menyebabkan kebutuhan makannya juga relatif sedikit dan lebih mudah memperoleh perlindungan terhadap serangan musuhnya.Serangga juga memiliki kemampuan bereproduksi lebih besar dalam waktu singkat, dan keragaman genetik yang lebih besar. Dengan kemampuannya untuk beradaptasi, menyebabkan banyak jenis serangga merupakan hama tanaman budidaya, yang mampu dengan cepat mengembangkan sifat resistensi terhadap insektisida. (Angga, 2009 ).
Beberapa jenis serangga juga berguna bagi kehidupan manusia seperti lebah madu, ulat sutera, kutu lak, serangga penyerbuk, musuh alami hama atau serangga perusak tanaman, pemakan detritus dan sampah, dan bahkan sebagai makanan bagi mahluk lain, termasuk manusia. Tetapi sehari-hari kita mengenal serangga dari aspek merugikan kehidupan manusia karena banyak di antaranya menjadi hama perusak dan pemakan tanaman pertanian dan menjadi pembawa (vektor) bagi berbagai penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Walaupun demikian sebenarnya serangga perusak hanya kurang dari 1 persen dari semua jenis serangga. Dengan mengenal serangga terutama biologi dan perilakunya maka diharapkan akan efisien manusia mengendalikan kehidupan serangga yang merugikan ini (Angga, 2009 ).
B.     Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis serangga dan mengidentifikasi jenis- jenis serangga yang ada di lingkungan sekitar.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Serangga (disebut  pulaInsecta) merupakan kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang), karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani) yang berarti berkaki enam. Kajian mengenai kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk dalam kelas insecta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas  mirip cacing. Ketiga  bagian tubuh serangga  dewasa  adalah  kepala (caput),  dada (thorax), dan perut (abdomen). Kepala terdiri atas alat tambahan seperti mata facet, ocelli, dan antena.Toraks terdiri atas tiga segmen (ruas) dan pada setiap ruas terdapat sepasang kaki jalan sehingga kaki serangga berjumlah tiga pasang atau enam buah.Abdomen terdiri dari 11 ruas, dari beberapa ruas bersatu sehingga menjadi kurang 11 ruas. 
Insecta (serangga) memiliki beberapa ciri-ciri berdasarkan anatomi dan morfologi insecta. Ciri-ciri insecta (serangga) adalah sebagai berikut.. 
Ø  Tubuh dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada, dan perut
Ø  Pada kepala terdapat satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba
Ø  Alat mulut difungsikan untuk mengunyah, mengigit, menjilat dan mengisap
Ø  Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya
Ø  Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
Ø  Dada (thorax) terdiri dari tiga ruas yaitu prothorax, mesothorax, dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. 
Ø  Setiap mesotoraks dan metatoraks terdapat dua pasang sayap, tetapi ada juga yang tidak memiliki sayap
Ø  Alat pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum, dan anus
Ø  Sistem pernapasan dengan sistem trakhea
Ø  Sistem saraf tangga tali 
Ø  Pada umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa
Ø  Tempat hidup di air tawar dan darat
Ø  Sistem peredaran darah terbuka
Ø  Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal
Ø  Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membram Tympanum
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibagi dalam beberapa subkelas, antara lain Apterygota dan Ptergota.  Apterygota, berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata a dan pteron.aberarti tidak, dan pteron berarti sayap. Apterygota adalah kelompok serangga yang tidak memiliki sayap, sedikit atau tidak mengalami metamorfosis, memiliki appendage di bagian ventral abdomen, dan umumnya memiliki ukuran yang kurang dari 5 mm. Appendage adalah bagian tubuh yang menonjol, dapat digerakkan, dan berfungsi sebagai alat gerak, alat indra, untuk makan, atau keperluan lainnya. Apterygota hidup di tempat lembab yang mengandung humus atau sampah organik, dan ada pula yang memakan buku atau pakaian. Serangga termasuk Apterygota, antara lain ordo Thysanura (Lepisma saccharina -kutu buku) dan Archaeognatha (Petrobius martimus)
Ciri-Ciri Apterygota
Ø  Tidak bersayap
Ø  Tipe mulutnya mengigit
Ø  Tidak mengalami metamorfosis (ametabola)
Ø  Anetanya panjang tidak beruas-beruas 
Ø  Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas
Ø  Contoh spesiesnya yaitu kutu buku (Lepisma sachariana) 
Ø  Kutu buku dapat dapat merusak buku karna dapat mengeluarkan selulase
Pterygota merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap atau tidak bersayap, dan mengalami metamorfosis.Serangga yang tidak bersayap contohnya semut dan anai-anai.
Ciri-Ciri Apterygota :
Ø  Memiliki sayap 
Ø  Mengalami metamorfosis
Ø  Tipe mulut yang bervariasi 
Pterygota dibedakan dalam dua kelompok yaitu exopterygota dan endopterygota.
Exopterygota, memiliki sayap yang berkembang di luar yang tumbuh di tonjolan luar dinding tubuh yang melebar.Exopterygota mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contohnya ordo Ephemeroptera (Ephemeroptera sp. - lalat hidup sehari), Odonata (Pantala sp. - capung kuning), Orthoptera (Gryllus sp.- jangkrik), Isoptera (Reticulitermes - rayap), Plecoptera (Taeniopteryx sp.), Hemiptera (Aphis pomo- kutu daun), dan Thysanoptera (Thrips palmi).
Endopterygota, memiliki sayap yang berkembang di bawah kutikula dalam bentuk lipatan.Perumbuhan sayap dimulai dari fase pupa (kepompong) hingga tumbuh dengan sempurna pada fae imago (dewasa).Endopterygota mengalami metamorfosis sempurna.Contohnya ordo Megaloptera (Sialis sp.).Hymenoptera (Oecophylla saragilla - semut rangrang), Siphonaptera (Pulex irritans), Trichoptera (Phryganea sp. - lalat kadis), Lepidoptera (Apatura iris), Raphiidioptera (Turcoraphidia acerba), Mecoptera (Panorpa communis - lalat kalajengking), Diptera (Musca domestica - lalat rumah).
Umumnya cara reproduksi serangga adalah seksual di mana sel telur dan sperma bersatu. Sel telur yang telah di buahi akan berkembang menjadi embrio melalui tahapan-tahapan yang mirip dengan hewan lain. Selanjutnya serangga yang baru terbentuk ini dapat keluar melalui cara oviparitas, ovoviviparitas, atau viviparitas. Setelah embrio terbentuk, akan terjadi pertumbuhan dan perkembangan pasca embrio. Setelah telur menetas, serangga pra dewasa mengalami beberapa serangkai perubahan sampai mencapai bentuk dan ukuran serangga dewasa (imago) yang dinamakan metamorfosis. Dalam metamorphosis melibatkan proses ganti kulit yang disebut ekdisis yang terjadi secara berkala. Pada proses ini eksoskleton ditanggalkan dan diganti dengan kulit yang baru, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan serangga. Eksoskeleton yang ditanggalkan disebut eksuvium. Adanya metamorphosis serangga secara ekologis diperoleh beberapa keuntungan, seperti : adanya perbedaan habitat, beberapa larva serangga mempunyai habitat yang berbeda dengan habitat imagonya dan adanya perbedaan makanan untuk larva dan imagonya.
Metamorfosis serangga dapat dikelompokkan ke dalam 4 tipe, yaitu :
a. Tanpa Metamorfosis (Ametabola)
Pada tipe ini, serangga pradewasa memiliki bentuk luar serupa dengan serangga dewasa kecuali ukuran dan kematangan alat kelaminnya. Pada Thysanura, serangga dewasa juga mengalami proses ganti kulit. Serangga pradewasa disebut dengan gaead. Gaead dan imago biasanya hidup pada habitat yang sama dengan makanan yang sama pula. Tipe metamorphosis ini terdapat pada serangga yang bersayap yang masih primitive, yaitu serangga dari subkelas Apterygota, yakni ordo Protura, Diplura, Colembolla, dan Thysanura.
b. Metamorfosis Bertahap (Paurometabola)
Pada tipe ini, bentuk umum serangga pradewasa menyerupai serangga dewasa, tetapi terjadi perubahan bentuk secara bertahap seperti terbentuknya bakal sayap dan embelan alat kelamin pada instar yang lebih tua serta pertambahan ukuran.Nimfa adalah serangga pradewasa yang mempunyai bakal sayap diluar tubuhnya. Nimfa dan imago dari tipe ini memiliki tempat hidup dan makanan yang sama dan mereka sama-sama aktif makan tanaman. Nimfa dan imago sama-sama menjadi hama. Nimfa berbeda dengan imago terutama dalam hal ukuran, perkembangan sayap, dan alat kelaminnya.Golongan serangga yang memiliki metamorphosis ini pada ordo Orthoptera (belalang), Isoptera (rayap), Thysanoptera (thrips), Hemiptera (kutu busuk), Anoplura (kutu penghisap), neuroptera (undur-undur), dan Dermaptera (cocopet).
c. Metamorphosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Pada tipe ini, perbedaan anatara serangga dewasa dan pradewasa lebih nyata dibandingkan dengan perkembangan paurometabola.Serangga pradewasa disebut naiad.Serangga yang memiliki perkembangan hemimetabola adalah ordo Odonata (Capung).





Ciri-ciri dari serangga dengan metamorphosis ini adalah :
§  Naiad dan imago hidup pada habitat yang berbeda (naiad hidup di air, sedang imago hidup di darat).
§  Naiad memiliki beberapa modifikasi, misalnya insang trachea, tungkai untuk melekat, memanjat atau menggali, modifikasi tubuh untuk berenang dan alat mulut untuk mencari makanan dalam air.
§  Imago hidup di darat dan cara mencari makanannya berbeda dengan naiad.
d. Metamorphosis Sempurna (Holometabola)
Pada tipe ini serangga pradewasa (larva dan pupa) biasanya memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan serangg adewasa.Larva memiliki fase yang sangat aktif makan, sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat-alat tubuh bagian dalam dan luar. Berbeda dengan perkembangan paurometabola dan hemimetabola, pada perkembangan holometabola sayap berkembang secara internal dari sekelompok sel dorman yang disebut tunas sayap.
Serangga pradewasa biasanya menempati habitat yang berbeda dengan serangga dewasa.Makanan serangga pradewasa juga umumnya berbeda dengan serangga dewasa.Pupa (kepompong), mungkin terlindung dalam rumah pupa (kokon) yang terbuat dari sutra atau bahan lainnya. Kokon dibuat oleh larva instar terakhir, beberapa saat sebelum membentuk pupa. Pada beberapa jenis serangga dari ordo Diptera, pupa terlindung dalam eksudium larva instar terakhir yang mengeras, dan rumah pupa semacam ini disebut puparium. Serangga yang mengalami metamorphosis sempurna yaitu seperti pada serangga dari ordo Coloeptera (bangsa kumbang), Diptera (bangsa lalat), Lepidoptera (bangsa kupu-kupu dan ngengat), Hymenoptera (bangsa semut dan tabuhan), dan lain-lain.
Habitat serangga dewasa dan pradewasa ada yang sama dan ada yang berbeda. Pada ordo Lepidoptera, larva aktif makan dan biasanya menjadi hama, sedanngkan serangga dewasa hanya menghisap nectar atau madu bunga. Pada ordo Coloeptera, umumnya larva dan imago aktif makan dengan habitat yang sama, sehingga kedua-duanya menjadi hama.
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi, dan juga penghasil madu.
Insecta memiliki peranan yang bermanfaat atau menguntungkan bagi manusia dan ada juga yang merugikan manusia antara lain sebagai berikut:
a. Insecta yang Menguntungkan
Ø  Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu dalam proses penyerukan pada bunga
Ø  Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra. contoh : Bombix morl
Ø  Dapat menghasilkan madu. Misalnya :Lebah madu (Apis mellifera)
Ø  Mata rantai makanan yang penting bagi kehidupan
Ø  Dapat dikonsumsi, seperti gangsir, laron, dan larva lebah (tembayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
b. Insecta yang Merugikan 
Ø  Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti, lalat, kecoak, tikus dan kolera
Ø  Merusak tanaman budidaya manusia, seperti ulat, kumbang kelapa, dan belalang
Ø  Serangga banyak yang hidup dengan parasit pada ternak maupun ikan
Ø  Parasit pada manusia (menghisap darah) seperti kutu busuk, nyamuk, dan kutu kepala
Ø  Dapat merusak bahan bangunan, seperti rayap dan kumbang kayu
Ø  Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misalnya kumbang beras
Ø  Menyebabkan penyakit pada tanaman, seperti Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penykit virus tungro, walang sangit yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum lapangan   ini  dilaksanakan  pada hari jumat  tanggal  11 November 2016 pada pukul 8.00-11.00 Wita. Lokasi praktikum terdiri dari 3 tempat  yakni   pada lahan persawahan Tondano, berlanjut ke perkebunan jagung Tomohon, dan terakhir pada lokasi tanaman timun jepang dan  tanaman kol di Tomohon.
B.     Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah alat tulis menulis untuk membuat laporan sementara dan kamera untuk memotret serangga yang sedang diamati.
C.  Langkah Kerja
Pada praktikum ini, baik pengamatan pada lahan persawahan, kebun jagung, maupun pada kebun kol dan timun jepang, dilakukan langkah-langkahkerja  yang sama. Hanya saja pada lahan persawahan dibagi menjadi 2 bagian, yakni sawah vegetative dan sawah alami. Berikut langkah kerja yang dilakukan untuk semua lokasi pengamatan yaitu:
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Mulai mencari berbagai jenis serangga pada lokasi yang telah ditentukan
3.      Memotret dan mengamati serangga yang ditemukan
4.      Mengidentifikasi serangga sesuai dengan buku panduan yang dibawa
5.      Mencatat hasil pengamatan
6.      Membuat laopran sementara mengenai spesies serangga yang telah diamati.


BAB IV
HASIL PENGAMATAN  DAN PEMBAHASAN
1.      Lahan Persawahan
 
Kumbang Koksi

Keterangan:
Ordo   : Coleoptera
Family : Coccinellidae
Spesies: Coccinella transversalis
Tempat ditemukan : pada batang dan daun

Belalang

Keterangan:
Ordo   : Orthoptera
Family : Acrididae
Spesies: Dissosteira carolina
Tempat ditemukan : Pada daun

capung ciwet

Keterangan :
Ordo   : Odonata
Family : Libellulidae
Spesies:Pantala flavescens
Tempat ditemukan : Pada daun


Capung Jarum

Keterangan :
Ordo   : Odonata
Family : Libellulidae
Spesies: Agricormis phygmae
Tempat ditemukan : Pada daun

Lalat Daun

Keterangan :
Ordo   : Diptera
Family : Agromyzidae
Spesies: Liriomyza huidobrensis
Tempat ditemukan : Pada Daun


kumbang Daun

Keterangan:
Ordo   : Coleoptera
Family : Coccinellidae
Spesies: coccinell transversalis
Tempat ditemukan : pada daun


2.      Lokasi Perkebunan Jagung
 
Kumbang Koksi

Keterangan:
Ordo   : Coleoptera
Family : Coccinellidae
Spesies: Coccinella transversalis
Tempat ditemukan : pada batang dan daun

Semut Merah

Keterangan :
Ordo   : Hymenoptera
Family : Formicidae
Spesies: Oechophylla smaragdina
Tempat ditemukan : Pada Daun dan batang

Kumbang Tentara

Keterangan :
Ordo   : Coleoptera
Family : Chantaridae
Spesies: Chantaris sp
Tempat ditemukan : Pada Daun

semut hitam

Keterangan :
Ordo   : Hymenoptera
Family : Formicidae
Spesies: Lasius fuliginosus
Tempat ditemukan : Pada batang dan daun


3.      Perkebunan Ketimun Jepang dan Kol

Semut Hitam

Keterangan :
Ordo   : Hymenoptera
Family : Formicidae
Spesies: Lasius fuliginosus
Tempat ditemukan : Pada batang dan daun


Lalat Buah

Keterangan :
Ordo   : Diptera
Family : Tephritidae
Spesies: Bactrocera sp
Tempat ditemukan : Pada buah

Lebah

Keterangan :
Ordo   : Hymenoptera
Family : Apidae
Spesies: Apis sp.
Tempat ditemukan : Batang dan Daun


Ulat

Keterangan :
Ordo   : Lepidoptera
Family : Plutellidae
Spesies: Plutella xylostella
Tempat ditemukan :  Daun


PEMBAHASAN :
1.      Kumbang Koksi (Coccinella transversalis)
Kumbang koksi digolongkan ke dalam ordo Coleoptera family Coccinellidae. Kumbang ini dapat ditemukan di tanaman salahsatunya pada padi dan jagung seperti yang kami amati. Tipe mulutnya adalah penggingit dan pengunyah. Kumbang koksi ini berperan sebagai predator terhadap serangga lain. Kumbang ini diketahui mengalami metamerfosis secara holometabola.
Adapun ciri-ciri kumbang koksi yang dapat diamati yaitu:
-          Bentuk tubuh bundar kecil
-          Punggungnya berwarna-warni,ada yang berbintik-bintik hitam, ada juga yang warna orange/kuning polos dan merah.
-          Sayap elytra, mengeras seperti seludang, sedang sayap didalamnya tertutup, tipis seperti membrane.
-          Ukuran tubuh dari kecil sampai sedang
-          Memiliki sepasang antenna yang pendek.
2.      Belalang (Dissosteira carolina)
Belalang termasuk dalam ordo Orthoptera yang mengalami metamerfosis secara paurometabola. Belalang dikenal sebagai pemakan dengan tipe mulut menggigit. Umumnya bersifat diurnal (aktif disiang hari). Belalang yang ditemui ini merupakan belalang jenis fitophagus yakni belalang pemakan tumbuhan/herbivora.Belalang ini ditemui pada daun tanaman padi dan dikenal sebagai hama tanaman padi.
Adapun ciri-ciri belalang yang dapat diamati adalah :
-          Ukuran tubuh lebih berbentuk silinder agak panjang
-          Warna sayap coklat, kakiknya hijau/kekuningan
-          Memiliki 2 pasang sayap pada thorax
-          Memiliki 3 pasang kaki pada thorax
-          Tubuhnya berwarna hijau
-          Memiliki 2 mata facet dan 3 mata sederhana (ocelli)
-          Memiliki sepasang antenna yang relative pendek.
-          Kaki paling belakang membesar untuk meloncat
-           
3.      Capung Ciwet (Pantala flavescens)
Capung ciwet ditemukan pada lahan sawah yang termasuk dalam ordo Odonata pada  family Libellulidae. Rerumputan dan padi yang ada disawah dijadikan capung sebagai tempat hinggap/tempat persinggahan saja. Capung mengalami metamerfosis tidak sempurna (hemimetabola).
Ciri-ciri capung yang dapat diamati pada capung yaitu:
-          Capung ini berwarna hijau kekuningan/loreng.
-          thoraks relative kecil, abdomen panjang dan langsing.
-          Memiliki mata majemuk yang  besar.
-          Memiliki 2 pasang sayap yang terdapat pada bagian torax.
-          Ukuran sayap belakang lebih lebar dari pada sayap depan.
-          Capung ini hinggap di batang padi dengan sayap terbuka/terbentang ke samping.
-          Memiliki bagian yang hitam pada tiap ujung sayap.
4.      Capung jarum
Capung jarum ditemukan pada lahan sawah yang termasuk dalam ordo Odonata pada  family zygopterigota. Rerumputan dijadikan capung sebagai tempat hinggap/tempat persinggahan saja. Capung jarum mengalami metamerfosis tidak sempurna (hemimetabola).
Ciri-ciri capung yang dapat diamati pada capung yaitu:
-          Tubuh kecil memanjang seperti jarum
-          thoraks relative kecil, abdomen panjang dan langsing.
-          Memiliki mata majemuk yang  besar.
-          Memiliki 2 pasang sayap yang terdapat pada bagian torax.
-          Capung ini hinggap di batang padi dengan sayap terbuka/terbentang ke samping. 
5.      Lalat Daun (Liriomyza huidobrensis)
Lalat daun termasuk dalam ordo Diptera famili Agromyzidae.Lalat ini bertubuh mungil dari kecil hingga sedang.Lalat ini ditemukan pada tanaman padi dan jagung.Lalat daun mengalami tipe metamerfosis holometabola.Tipe mulutnya adalah penjilat-pengisap.Sebenarnya, lalat memiliki 2 pasang sayap akan tetapi sayap belakangnya tereduksi menjadi dua bulatan kecil yang disebul halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Lalat ini menyerang daun tanaman dengan cara meletakkan telur dibagian epidermis daun. Setelah telur menetas berubah menjadi larva dan akan menggorok dan masuk ke dalam jaringan mesofil daun sehingga jaringan daun menjadi kosong dan menampakkan bercak berwarna putih atau keperakaan di atas prmukaan daun. Sementara itu, lalat dewasa akan menghisap cairan tanaman hingga tanaman mengering dan tidak mampu lagi mengeluarkan tunas baru.
Adapun ciri-ciri lalat yang ditemukan
-          Memiliki sepasang antenna pendek
-          Lalat pada padi berwarna biru gelap
-          Lalat pada kebun jagung berwarna hitam dan kuning
-          Tubuh terdiri atas kepala, dada, perut
-          Memiliki sepasang mata facet dengan warna coklat kemerahan dengan ukuran yang relative besar
-          Memiliki sepasang sayap yang tipis pada mesotoraks
6.      Kumbang Daun
Kumbang daun merupakan golongan serangga dalam ordo Coleoptera pada famili Stapinoidea. Kumbang ini ditemui pada daun. Kumbang daun mengalami metamerfosis secara paurometabola. Peranan ekologis kumbang daun  adalah sebagai hama pada daun  tanaman. Ciri- ciri kumbang rove yang dapat diamati yaitu:
-          Tubuh agak bulat
-          Tubuh berwarna kuning
-          Sayap luar keras dan menutupi bagian dalam tubuh
-          Memiliki sepasang antena yang pendek
-          Memiliki sepasang mata facet
7.      Kumbang tentara (Chantaris sp. )
Kumbang tentara merupakan serangga yang termasuk dalam ordo Coleoptera pada family Chantaridae.Kumbang ini ditemui pada tanaman jagung Tipe mulut penggigit dan pengunyah.Sama seperti kumbang lainnya, kumbang tentara juga mengalami metamerfosis holometabola.
-          Memiliki sepasang antena yang panjang dan beruas-ruas, Tubuh terdiri atas kepala, dada, perut
-          Kepala bentuk bulat memipih dengan ujung agak meruncing dan berwarna hitam
-          Dada bentuk bulat berwarna kuning dan terdapat flek-flek hitam dan memiliki sepasang mata fecet.
8.      Semut hitam dan Semut Merah
Semut hitam dan semut merah termasuk dalam ordo Hymenoptera yakni serangga yang memiliki sayap bermembran.Semut ini digolongkan ke dalam family Formicidae.Semut mengalami metamerfosis holometabola.Sebagian besar semut jnatan dan betina calon ratu memiliki sayap. Setelah kawin, betina kan meninggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Pada semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.Tipe mulut semut adalah penggigit.Semut ini berperan sebagai predator yang baik untuk pengendalian ulat bulu dankutu-kutuan.
Adapun ciri-ciri semut hitam yang dapat diamati adalah :
-          Tubuh berwarna hitam dan merah terdiri atas kepala dada dan perut
-          Bagian dada terdapat 3 pasang kaki
-          Memiliki sepasang antenna
-          Memiliki sepasang mata majemuk dan 3 buah ocelli
-          Ukuran tubuh kecil sampai besar
-          Tidak punya sayap (termasuk semut pekerja)
-          Hidup berkoloni
9.      Lalat buah(Bactrocera sp.)
Lalat merupakan serangga yang termasuk dalam ordo diptera family Tephritidae.Lalat buah mengalami metamerfosis secara holometabola.Tipe mulut penjilat-pengisap.Tubuh berwarna hitam kekuningan (khusus pada bagian abdomen, kepala dankaki berwarna coklat.Sayapnya transparan.Jika dilihat dari atas warna perutnya coklat muda dengan pita coklat tua melintang. Lalat buah betina menusuk kulit buah dengan ovipositornya sehingga buah akan mengeluarkan getah. Getah tersebut menarik perhatian lalat lain untuk datang memakan dan bertelur. Tusukan tersebut juga menyebabkan bentuk buah menjadi jelek, berbonjol.Selain itu cendawan pembusukan kadang datang sehingga terjadi perubahan warna dan pembusukan buah.Stadium lalat buah yang paling merugikan adalah pada stadia larva yang pada umumnya berkembang di dalam buah. Jadi, lalat buah ini dalam habitatnya berperan sebagai hama.Lalat buah ini juga suka mengerumuni dan memakan buah-buahan ataupun sayuran yang membusuk.Adapun ciri lalat yang diamati adalah :
-          Tubuh dibedakan menjadi kepala, dada, perut
-          Memiliki sepasang mata facet
-          Memiliki sepasang antena
-          Memiliki sepasang sayap yang trasparan
-          Tubuh berwarna hitam kecoklatan
-          Kepala berwarna coklat kemerahan
10.  Lebah
Lebah merupakan jenis serangga yang tergolong dalma ordo Hymenoptera (serangga bersayap berselaput/bermembran) pada family Apidae. Lebah ini ditemui hinggap pada bunga mentimun jepang sedang mengisap nektar. Jenis lebah ada bermacam-macam akan tetapi lebah pada pengamatan ini adalah jenis lebah pengumpul. Tipe mulut lebah ini adalah pengisap.Lebah mengalami metamerfosis secara holometabola. Lebah ini berperan penting dalam penyerbukan.
Adapun ciri-ciri yang dapat diamati adalah
-          Tubuh terbagi atas kepala, dada, perut
-          Mempunyai 2 pasang sayap dan mata fecet sepasang
-          Ukuran tubuh agak besar
-          Mempunyai sepasang antena pendek
11.  Ulat Kubis (Plutella xylostella)
Ulat daun kubis merupakan fase larva dari kupu-kupu. Serangga ini masuk dalam ordo Lepidoptera family Plutellidae. Telur kecil bulat atau oval berwarna kuning secara tunggal maupun berkelompok diletakkan di bawah daun kubis.Stadium telur berkisar antara 3-6 hari.Larva (ulat) terdiri dari 4 instar. Berwarna hijau, lincah dan bila disentuh, larva akan menjatuhkan diri. Peranan ulat pada habitatnya adalah sebagai hama.
Adapun ciri-ciri ulat kubis yang dapat diamati adalah :
-          Seluruh tubuh berwarna hijau,
-          Memiliki kaki
-          Tubuh kecil dan memanjang serta bersegmen,
-          Memiliki sepasang antenna,
-          Memiliki sepasang mata.
-          Tidak ada batas yang jelas yang membatasi kepala, dada, dan perut.

BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Dari praktikum ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Insekta atau serangga adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang memiliki ciri khas yakni bertungkai enam (tiga pasang), karena itulah mereka disebut pula Hexapoda.
2.      Insekta pada umumnya terdiri atas tiga bagian tubuh utama yakni kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).
3.      Dalam ekologi serangga, masing-masing jenis insekta ini mempunyai peranan baik peranan yang menguntungkan maupun merugikan. Misalnya yang menguntungkan lebah yang membantu proses penyerbukan pada tanaman bunga. Peran yang merugikan misalnya ulat, belalang dan lalat sebagai hama pada tanaman menyebabkan tanaman menjdi rusak dan merugikan petani.
4.      Setiap jenis serangga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu untuk memudahkan mempelajarinya diadakan pengklasifikasian berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri. Semakin banyak persamaan ciri maka akan digolongkan ke dalam tingkatan takson yang sama.
B.     Saran
Serangga ada yang menguntungkan dan merugikan oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui jenis serangga yang menguntungkan dan merugikan  secara cara mengatasinya.











DAFTAR PUSTAKA
*      Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta : Rineka Cipta
*      Pracya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: penebar swadaya
*      http://www.namalatin.com/ordo-serangga/
*      Suputa.2000. Entomologi Ordo serangga. Universitas Gadjah Mada. Pdf