MAKALAH
“SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ”
UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAh
anatomi fisiologi manusia
OLEH:
Margaretha
Datu Bua’ (15 507 160)
UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan perkenanan-Nya
sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA” maka makalah ini berisikan penjelasan mengenai system
pencernaan pada manusia yang meliputi: pengertian system pencernaan pada
manusia, ciri-ciri system pencernaan pada manusia, alat/organ-organ pencernaan
manusia, mekanisme proses pencernaan pada manusia dan gangguan pada pencernaan
pada manusia.
Makalah
ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami
para pembaca dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih memahami tentang
bagaimana system pencernaan pada manusia.
Kami
juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kesalahan
bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tondano,
Maret 2017
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.
Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C.
Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A.
Pengertian Jaringan Sekretori.................................................................................... 3
B.
Ciri-ciri Sel Penusun Jaringan Sekretori..................................................................... 4
C.
Macam-Macam Jaringan Sekretori............................................................................. 4
D.
Struktur dan Fungsi Jaringan Sekretori..................................................................... 15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 19
A.
Kesimpulan ............................................................................................................... 19
B.
Kritik dan saran......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 21
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber energi pada
makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktivitas seperti belajar, jalan, berbicara, tidur dan lain
sebagainya. Agar
makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di
ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang
mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses
pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam
yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan
pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung dan proses
pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar
menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses
pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah
proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan
makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan.
Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus,
terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus),
usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan
menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air
liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.
B.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2.
Bagaimana ciri-ciri system pencernaan manusia?
3.
Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
4.
Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
5. Bagaimana gangguan atau
kelainan pada system pencernaan manusia?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan
apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia.
2. Menjelaskan
ciri-ciri system pencernaan manusia.
3. Menjelaskan
susunan organ-organ pencernaan pada manusia.
4. Menjelaskan
mekanisme proses pencernaan pada manusia.
5. Menjelaskan
gangguan pada system pencernaan pada manusia.
6. Untuk
memenuhi penugasan makalah MK ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia
Menurut
sumber dalam http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-pencernaan-manusia.html
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)
adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses
mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus,
serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana
dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh
organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam
bentuk yang lebih sederhana.
Menurut
(Farid, F, 2007) Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah
dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan
kotorannya melewati anus.
Dari beberapa
defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa system pencernaan manusia adalah system
organ dalam manusia yang menerima makanan dan mengubahnya dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencenaan
sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh.
B.
Ciri-Ciri
System Pencernaan Manusia
System pencernaan pada
manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Terdiri
dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
Ø Dalam
melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung dari
bahan makanan yang akan dicerna.
Ø Enzim
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
Ø Proses
pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara
kimiawi.
C.
Alat-Alat
Pencernaan Manusia
Ø Saluran
pencernaan
Alat-alat
pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas:
usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum)
sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan
anus.
Gambar
saluran pencernaan pada manusia
1. Rongga
mulut ( cavum oris)
Di dalam rongga
mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi memotong dan menghaluskan
makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah ditelan. Gigi manusia
tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham.
Gigi seri
berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk memotong
makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham., berbentuk
runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan. Geraham terletak di
belakang taring dan berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan makanan.
Geraham mempunyai permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan
penggilas.
Selain
gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur.
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur dan
menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan masuk ke
dalam kerongkongan.
2. Pangkal
Kerongkongan (faring)
Faring
merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di pangkal
faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring berhubungan
dengan tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan kerongkongan.
3. Kerongkongan
(esophagus)
Kerongkongan
merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini berbentuk tabung
yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di belakang saluran
pernapasan. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sfinger
esophagi (sphincter esophagi) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus. Makanan ketika melewati kerongkongan
didorong dengan menggunakan gerakan otot kerongkongan yang disebut gerak
peristaltik.
Gambar
kerongkongan
4. Lambung
(ventrikulus)
Lambung
atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri. Lambung
terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak) berbatasan dengan
kerongkongan, bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung
lambung terdapat otot lingkar yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di
lambung. Otot lingkar itu cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada
makanan masuk ke lambung atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di
ujung lambung yang berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar
pilorus.
Pada
dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat menghasilkan
400 - 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam
lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot yang
tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung
menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.
Gambar
penampang lambung
5.
Usus halus
Usus halus
merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m, serta banyak
mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri dari:
v usus dua belas jari (duodenum)
Usus
dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan
organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
Empedu dihasilkan oleh sel hati.
Cairan empedu dari hati ditampung di kantong empedu, kemudian dialirkan ke usus
dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan empedu berfungsi mengemulsikan
lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan hemoglobin.
Pigmen empedu ini memberi warna khas pada feses
Gambar
penampang usus halus pada manusia
v usus kosong (jejenum)
Usus kosong
atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh
usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong
dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan
dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus.
v Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum
memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap
vitamin B12 dan garam empedu
6.
Usus
Besar (kolon)
Usus besar
terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum). Usus tebal
terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun. Bagian
akhir dari usus besar adalah poros usus (rectum).
Gambar
penampanng usus besar
Usus tebal
mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa makanan
terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya,
jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa
makanan tersebut. Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli)
yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga
membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat
menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
v Usus
Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”)
dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan
serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa
jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan
karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya
digantikan oleh umbai cacing.
v Umbai
Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ
tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau
radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah
dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga
abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris,
vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang
menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun
lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di
retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem
limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
7.
Rectum
dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan
memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika
defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar,
di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi
tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua
bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami
kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
Ø
Kelenjar
Pencernaan
1.
Kenjar
Ludah
Kelenjar ludah merupakan
kelenjar yang ada di rongga mulut yang berfungsi memproduksi air liur (saliva).
Enzim yang dihasilkan di mulut
yaitu enzim amilase yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (pati).
2. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki
dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon
penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2
jaringan dasar yaitu :
Ø Asini, menghasilkan enzim-enzim
pencernaan
Ø Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
3. Hati
(hepar)
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan
manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
4. Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini
terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting
yaitu:
Ø Membantu pencernaan dan penyerapan
lemak
Ø Berperan dalam pembuangan limbah
tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran
sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
D.
Mekanisme
atau Proses Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama,
pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu
proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan
enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut
yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).
Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja
dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. Makanan
selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun
ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung,
makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai
berikut:
- Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
- Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
- HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
- Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan
waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada
usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase.
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
- Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan
oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan
melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan
lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri
warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas
jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa,
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus
halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri
ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin
K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar
air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting
dari usus besar. Selanjutnya
sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan
defekasi dan dilakukan dengan sadar.
E.
Gangguan
Sistem Pencernaan Pada Manusia
1. Gastritis
Merupakan
suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan
juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisi makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selaput lendir lambung akan rusak.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
system
pencernaan manusia adalah system organ dalam manusia yang menerima makanan dan
mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim
dan organ-organ pencenaan sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh.
System pencernaan pada
manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Terdiri
dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
Ø Dalam
melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung dari
bahan makanan yang akan dicerna.
Ø Enzim
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
Ø Proses
pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan secara
kimiawi.
Saluran
pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas:
usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum)
sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan
anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar pancreas,
kelenjar empedu. Proses pencernaan pada manusia terjadi secara mekanik oleh
gigi dan otot saluran pencernaan dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Gangguan
pada system pencernaan terdiri dari: gastritis, hepatitis, diare,
konstipasi, apendisitis, ambeyen, maag, tukak lambung.
B.
Saran
Dalam pembahasan
makalah ini masih banyak hal-hal yang belum dibahas sehubungan dengan system
pencernaan pada manusia berhubung sumber yang kami dapat terbatas. Oleh karena
itu, sebaiknya pembaca perlu mencari sumber lain mengenai system pencernaan
pada manusia.
Daftar
Pustaka
Anonym
. dalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-6313-2-babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman. Dalam https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-anfis#
Husadanin,
dian. 2013. Makalah Sistem Pencernaan dalam
Madan,
surya. 2014. System Pencernaan pada manusia dalam https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem
pencernaan pada manusia
Sridianti.
Gambar bagan system pencernaan pada manusia dalam http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-pencernaan-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar